Kisah
yang sama yang tak sempat ku pendam dalam satu alasan menyampaikan duka lara
yang terbait dalam dingding tebing seperti arah arakan yang kian lama kian
menepi. dari lontaran kasih terlalu dalam kubenci mengingatkan kebencian di
beberapa tahun yang silam menjadi seorang pribadi yang menyiram kasih dari
seluruh hantaman badai merubah desa menjadi permai. ini kutuliskan surat pada
masa depan yang ingin menyampaikan kisah lama dari seorang pemuda negeri yang
telah dijerat asmara masa lalu, hati tidak selalu bisa disamakan dengan pikiran
karena hati selalu berkata lain dengan apa yang terbaik. katika itu hati terjebak
oleh cetar amarah dari dingding kayu menyeruakan suara pada ibu tua berbadan kurus,
berkeriput dengan wajah lusuh itu mungkin rautan indah getaran cangkul yang
tertancap tangan dipagi buta sebagai ganti selubung olahraga.
Daun
hijau bercampur titik air yang telah melebur dari dingin nya angin malam kini
menjadi lusuh saat mentari mulai menyisik dan menyetuh setiap titik pori pori
diwajah yang tertekan memaksa diri untuk bekerja keras. beliau memang bukan manusia biasa tetapi
keriputya menandakan semangat juang luar biasa. 'kata senandung rumput ilalang'.
pemuda pendengar suara cetaran tadi kini telah bersungut dan berlindung dibalik
tubuh seorang ibu dan rada wajahnya memerah ketakutan, ketika itu seorang ibu
tua itulah yang selalu tempat berlindung yang hingga kini dikatakan seorang "MAMA"
sebutan kata seorang inong yang melindungi hidup anak dari berbagai ancaman
dunia pertiwi.
Terlalu
jauh aku mengenang mu terlalu jauh juga aku menendang mu, tangisan pilumu belum
sempat kubalaskan dengan hasil jerih payahku. adakah suatu saat nanti waktu
yang disampaikan oleh-Nya agar aku mampu membalas semua bait bait perjuangan
dan setiap denyut yang engkau hembuskan buat aku. dalam sepi ini aku menitiskan
air mata bagai deraian air hujan yang taksempat ku mengenalimu. sudah jauh aku
menerawang suka cita yang ada didalam mata ku yang merupakan hasil karyamu
dalam sifat ku, jiwaku dan perasaan ku, sampai kapan aku akan kembali pada
hidup yang sesungguhnya.
Sekitar
ku mampu berkata ibuku pahlawanku, aka
mampu berkata ibuku air mataku, jangankan jadi seorang pahlawan bagimu, untuk menghapus
air mata dan keringat perjuanganmu pun aku telah jauh terlelap dalam tidurku
yang selalu hanya bunga bunga mimpi indah. ibu akan kah engkau akan hadir dalam
setiap titik air mataku, akan kah ada ibu yang mampu seperti dirimu layaknya
malaikat?. Tak satupun yang mampu dan tak satupun mampu seorang ibu selain
dirimu pemilik rahim yang menjagaiku sehingga terlahirkan di dunia. hadirlah
bagai petir suara menantang dan cahaya
yang terang aku ingin mendengar suaramu dan aku ingin melihatmu lebih jelas
halau hanya sebentar saja sebagai pembasuh hati yang selama ini tertususk ruang
rinduku.

0 comments:
Posting Komentar