Senin, 06 November 2017

     
         Siapa yang tidak ingin bahagia menemukan sebuah cinta yang sesungguhnya, yang mampu merubah dunianya dan harapannya menjadi lebih baik. Cinta tidak semata hanya lewat pandangan dan kata-kata manis saja, tetapi cinta butuh pembuktian dari segala yang diucapkan. Pengorbanan, perhatian dan ketulusan minimal bisa dapat saling merasakan. Tetapi, bagaimana jika itu cinta gagal dan meretas membuat persimpangan yang memisahkan. Hal ini mungkin banyak yang dirasakan oleh orang-orang tertentu, sebagaimana yang dialami oleh Sinaga seorang arsitek dari Kawasan Danau Toba. Berawal dari pendidikannya ketika menjalani pendidikannya di tingkat SMA, yang menjalin hubungan nya dengan seorang wanita yang berwajah cantik. Dimulai dari alunan suara suling bambu sinaga yang ketika itu dimainkan di pagelaran seni siswa di sekolahnya. Secara perlahan hubungan diantara keduanya semakin membaik setelah sukses berpuisi musikal yang dibawakan oleh keduanya. Semakin hari semakin dekat dan semakin menumbuhkan benih cinta di antara mereka berdua. Sinaga sangat mengagumi dan selalu berjuang untuk cintanya yang memang masih cinta pertamanya. Banyak temannya masih menganggap mereka hanya cinta monyet, tetapi sinaga sudah jauh lebih dalam mencintai wanitanya dan selalu tampil maksimal dengan dirinya sendiri pada wanitanya, wanita itu tak pernah merasa kekurangan apapun dari segala pengorbanan cinta sinaga.
      Dua tahun menjalin hubungan asmaranya, sinaga selalu menghargai wanitanya dan tak pernah ia menyakitinya hingga akhirnya mereka memperoleh kelulusan dari pendidikan SMA nya. Mulai melanjutkan karir di dunia pendidikan sinaga ingin membahagiakan wanita yang dicintainya dengan cita-cita sebagai arsitek dengan ke ahlianya di bidang seni musik dan seni rupa, dia lebih memilih jadi seorang arsitek dengan mengemban pendidikan arsitektur, sedangkan kekasihnya melanjutkan pendidikan di dunia sastra dan keduanya masih tetap jadi pasangan yang saling memberikan semangat. Di dunia pendidikanya sinaga sudah memulai karirnya menjadi seorang arsitek dan sudah terjun di dunia pekerjaan walaupun tidak menetap dan hanya sebagai pengawas lapangan. Tetapi sinaga juga telah mampu membiayai hidupnya dari hasil jerih payahnya. Dari pekerjaan itu juga dia selalu membantu kekasihnya dia tak pernah membiarkan kekasihnya kekurangan apa pun. Dan ia selau berbagi cerita dengan kekasihnya apa pun yang di alaminya. Setelah jalan begitu panjang yang dijalani mereka, sinaga terus berjuang untuk pendidikannya, kedua orang tuanya dan kekasih hatinya, hingga akhirnya kekasihnya terlebih dahulu mendapat gelar sarjananya. Ketika itu sinaga juga turut bahagia telah bersama berjuang mengantar kekasihnya mendapatkan gelar sarjananya yang walau pun sinaga tertinggal satu langkah tetapi senyum bahagianya tidak tertutupi oleh hal itu.
      Setelah kebahagian itu perjuangan sinaga tidak hanya sebatas gelar sarjana. Sinaga terus mencari jalan yang terbaik untuk kekasihnya sembari ia menyelesaikan studinya dan ia mempertemukan kekasihnya dengan dunia pekerjaan yang terbilang cukup baik. Sinaga berharap kekasihnya dapat  membahagiakan kedua orang tuanya. Waktu pun terus berjalan sinaga pun terus berusaha membagi waktunya untuk kuliahnya, pekerjaannya dan urusannya yang lain, Sementara kekasihnya semakin memperoleh tingkatan kerja yang lebih baik. Sinaga bekerja keras agar dapat menjadi lebih baik dan mengejar ketertinggalnya dengan kekasihnya, bersaing untuk maju itulah harapan bagi mereka. Namun seiring dengan pekerjaannya yang sudah membaik, kekasih sinaga sudah memiliki sedikit waktu untuk memberi semangat untuk sinaga. Tetapi sinaga tidak mengkwatirkan hal itu. Sinaga malah lebih memberi semangat pada kekasihnya walaupun sudah terlalu jarang ditanggapi, yang dulunya sering berbagi cerita, kini mulai usang terlekang waktu. Ditengah aktifitas sinaga yang terlalu padat, akhirnya ia harus berdiam dirumah sakit. Dari rumah sakit, sinaga selalu mengirimkan kata kata semangat untuk pacarnya dan sinaga tidak memberi tahu pacarnya kalo ia sedang sakit dengan harapan agar pacarnya selau semangat kerja. Kemudian setelah tiga hari lamanya sinaga pun drop dan tak mampu memberi semangat pada pacarnya. Saat itu pacarnya menghubungi dan mengirimkan pesan untuk sinaga, tetapi dengan keadaan sinaga yang ngedrop, ia tak mampu membalasnya dan pacarnya pun dirundung kekecewaan, kekecewaan nya membuat rasa sayang dan cinta nya pada sinaga terkalahkan.
       Setelah keadaan sinaga cukup membaik, dia pun kembali membalas    pesan pacarnya dengan kata semangat tetapi tidak ada jawaban. Dan setelah beraktifitas kembali, sinaga meghubungi pacarnya tetapi tidak ada balasan, karena rasa rindu sinaga pada kekasihnya ia pun berkunjung ke tempat kerjanya dengan style biasa saja, karena memang sinaga datang dari proyek pekerjaanya. Ketika berjumpa dengan kekasihnya, kekasihnya mengabaikan kedatangannya dengan wajah kesal. Ketika itu pula sinaga mengejar dan meminta maaf pada kekasihnya dengan harapan bisa kembali utuh seperti semula. Tetapi bagai petir disiang bolong, wanita yang di cintainya malah meretas hubungan antara keduanya dan menyelesaikan hubungan asmara mereka tanpa penjelasan. Titik titik air pun melai membasahi pipi sinaga dan tak mampu berkata apa. Lalu dengan langkah berat sinaga memutar sepeda motornya, dan wanita yang dicintainya naik ke sebuah mobil mewah dan dengan sinisnya juga mengabaikan sinaga.
      Dengan deraian air mata sinaga tertekuk dikamarnya sebagi bentuk kehancuranya dan meratapi seluruh perjuangan cintanya.Ke esokan harinya sinaga pun tetap menjalani aktifitasnya walau masih terasa luka yang sangat mendalam di hatinya, tetapi ia masih memikirkan kedua orang tuanya dan cita citanya, dengan keterpurukanya ia pun tetap menjalani tanggung jawabnya agar segera mendapatkan sarjananya. Beberapa bulan kemudian ia selalu teringat pada kekasihnya, dan dia pun mengirimkan pesan singkat sebagai penyemangat dan sebagai tanda cintanya masih tumbuh subur pada wanita itu. Tetapi tak sekalipun ia mendapatkan balasan. Akhirnya di usia perkuliahanya yang sudah 6 tahun lamanya, dia pun mendapat gelar  sarjananya tanpa seorang wanita yang dicintainya, ketika usai wisudanya dia pun kembali menitikkan air mata  ketika teringat pada kekasihnya yang dulu ditemaninya saat acara wisudanya.
      Semagat dan perjuangan itulah yang tertanam dihatinya dan tak ada kata mundur. Gelar sarjananya membawa sebuah kesuksesan pada dirinya, sinaga mendapat proyek pertamanya adalah sebuah rancangan jembatan. Jembatan yang di designnya dapat digunakan, dan kemudian perusahaan tempat kekasihnya bekerja berhasil memenangkan proyek pengerjaan itu, dan sinaga pun harus mampu mempresentasikan hasil designya di PT tempat mantanya bekerja, yang memang jembatan itu memenuhi konsep pengalamanya. Ketika presentasi hasil kerja tiba tiba pemandangan lama muncul kembali, dimana wanita yang dicintainya berada dalam satu ruangan dengan dia, bagai kemarau bertemu hujan sinaga bertemu cintanya, tetapi keadaan nya sudah berbeda tidak lebih dari seorang arsitek dan pemenang tender, lalu ia menjelaskan proyek rancangannya yang diberi judul jembatan pemisah, setelah ia menjelaskan hal itu, mantan kekasihnya terdiam dan tertunduk menyadari semua apa yang telah terjadi, namun sinaga memberi eksperi kepuasan karena rancangan pertamanya mendapat nilai terbaik dari pemenang tender tersebut. Usai presentasi itu sinaga dan pacarnya adalah orang yang terakhir keluar dari ruangan itu, dan sinaga pun menyapa kekasihnya dan mengusap air mata kekasihnya, dan berkata "aku tidak lebih dari seorang manusia biasa yang hanya bertahan dalam satu cinta, tetapi mungkin jurang akan memisah, dam perpisahan itu kembali disatukan oleh tuhan, jalan pemersatu untuk perpisahan itu adalah sebuah jembatan yang alan kita selesaikan. Mungkin aku dan kamu dipisahkan oleh jurang yang terlalu dalam, tetapi proyek ini menjadi salah satu yang membuat aku dapat melihat wajah mu lagi, walau telah berbeda rasanya, tidak ada yang perlu ditangisi, karena tangisan mu hari ini tidak mampu mengalahkan tangisan ku selama bertahun tahun inilah diriku yang dulu berjuang untum mu, dan mungkin ini lah puncak bagiku" usai mengatakan itu sinaga pun pun membawa tas dan labtobnya lalu pergi meninggalkan ruangan itu.
      Selama proyek yang dikerjakan sinaga selalu terlihat tegar, dan wanita itu selalu berkelabu dalam kekecewaanya, hingga akhirnya sinaga menemukan jalan hidupnya sendiri, dan mantan pacarnya selalu dalam penyesalanya. Jembatan itu menjadi kenangan baginya seumur hidupnya.

Related Posts:


0 comments:

Posting Komentar

TENTANG KAMI


 

Entri yang Diunggulkan

UMPASA MANDOK HATA SIAN NAPOSO

BTemplates.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Popular Posts